24.3.21

Tips dan Trik Lolos Beasiswa Bappenas

 



Belum banyak yang mengetahui jika kementerian PPN/Bappenas memiliki program beasiswa full teruntuk Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia. 

Perlu kamu ketahui, beasiswa ini bukan hanya diperuntukkan bagi yang bekerja di Bappenas/Bappeda saja, namun terbuka seluas-luasnya bagi seluruh PNS di OPD mana saja di seluruh Indonesia tanpa terkecuali dengan persentase kuota untuk PNS Daerah jauh lebih besar daripada kementerian/lembaga di pusat. 

So guys, kamu yang PNSD jangan takut kalah bersaing dengan PNS Pusat karena Bappenas memprioritaskan PNSD.

 

Well, langsung saja, awalnya saya mengetahui ada beasiswa bappenas dari teman saya satu instansi. 

Ia bercerita kalau ada satu teman kami yang mengikuti beasiswa ini dan lolos di Magister Ekonomi Pembangunan Univ. Gadjah Mada (MEP-UGM). 

Awalnya saya hanya mendengarkan saja apa yang ia ceritakan. Saya tidak begitu antusias saat itu karena tidak ada rencana untuk lanjut kuliah lagi. Saya sudah merasa cukup dengan kuliah Strata-1.  

 

Bulan berganti. Di saat saya sedang asyik duduk di depan layar laptop di kantor saya, rekan saya memberikan surat dari Bappenas perihal penawaran beasiswa. Awalnya saya abaikan. 

Namun setelah melalui konflik batin, berdiskusi satu arah dengan diri sendiri, sehingga pada akhirnya saya putuskan untuk lanjut kuliah lagi. 

Dengan syarat, saya hanya akan melanjutkan kuliah hanya di 3 kampus ini, Universitas Indonesia, UGM atau Universitas Padjajaran. 

Pertimbangan apa yang membuat saya memilih kampus kenamaan ini sebagai destinasi petualangan hidup saya selanjutnya sesungguhnya  tidak ada alasan yang jelas dan masuk akal. Saya hanya berfikir “saya butuh penyegaran”. Hehe…

 

Lho, kuliah kok buat penyegaran? Ok, Skip Skip, Hehe…


Ada banyak pilihan universitas namun hanya ada 3 yang boleh kita pilih sesuai urutan prioritas. Saya memilih Magister Administrasi Publik UGM, Magister Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, dan Magister Administrasi Publik Universitas Sriwijaya. 

 

Well, prosedur pertama adalah mendaftar secara online sesuai petunjuk surat penawaran. Pendaftaran di website http://www.pusbindiklatren.bappenas.go.id 

Kemudian mengisi form sesuai petunjuk hingga mendapatkan nomor registrasi dari pusbin selaku pengelola program beasiswa ini.

Kemudian langkah kedua, saya menyiapkan kelengkapan berkas administrasi sesuai surat/buku panduan, berupa:

 

  • 1.      Formulir Pendaftaran Mahasiswa
  • 2.      Form Proyeksi Keinginan
  • 3.      Form Izin Belajar
  • 4.      Surat Kesediaan Cost Sharing
  • 5.      Surat Perjanjian
  • 6.      Surat Rekomendasi Syarat Tubel
  • 7.      Foto

 

Lalu, saya kirim kelengkapan berkas ke alamat tertera di buku panduan.

 

Setelah mengirim berkas, tinggal menunggu panggilan untuk test selanjutnya.

 

Dalam seleksi beasiswa ini, ada dua tahapan test yaitu Test Potensi Akademik (TPA) dan Toefl (bagi pelamar beasiswa dalam negeri). Untuk beasiswa luar negeri, ada test IELTs (fyi biaya test ini sepenuhnya ditanggung Bappenas)

 

Setelah kurang lebih 2 bulan menunggu, barulah surat panggilan test datang.

 

Surat pemanggilan test TPA tersebut tertanggal 2 Oktober 2017 dan test TPA berlangsung tanggal 14 Oktober 2017, berselang waktu kurang lebih 2 minggu saja untuk persiapan mengikuti test TPA ini. Tidak banyak persiapan yang saya lakukan. Persiapan ala kadarnya saja. Beberapa hari sebelum berangkat test, waktu itu kalau tidak salah, berbarengan dengan penerimaan CPNS sehingga untuk mengasah hitung-hitungan dasar dan logika berfikir saya, saya mengajarkan sekaligus belajar cara-cara cepat menyelesaikan soal logika matematika dasar yang selalu muncul di soal-soal ujian CAT CPNS kepada rekan-rekan honorer di kantor saya dan TPA. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Mengajar sambil belajar yang menyenangkan, hingga tibalah saatnya saya berangkat menuju Palembang (tempat test berdasarkan lokasi terdekat).

Saya berangkat bertiga, lagi-lagi dengan mbak ceriwis, A’lalia dan adik saya Deky (satu instansi juga). Kami memilih sarana angkutan kereta api menuju Palembang karena faktor kenyamanan dan tentunya harga. Hehe…

 

Sesampainya disana (subuh), kita berpisah mencari tempat menginap gratis. Hehe…Saya menginap di rumah temen kuliah S1 saya, namanya Silvia Apronika (ig: silviaapronika), sedangkan A’lalia menginap dirumah sepupunya Kiki. Deky menginap di belakang PS Mall. And then, malemnya kita meet up di PS Mall makan-makan dan karaoke di Inul Vista. Bukannya belajar malah have fun. Ups…Hehe…Nah, ini salah satu tipsnya, satu hari sebelum hari H, usahakan jangan menyentuh buku berupa hardbook ataupun e-book berisi soal-soal latihan atau apalah. Kondisikan otak dan pikiran kamu diisi dengan hal-hal yang menyenangkan, santai dan tenang yaaa…

 

Tiba hari H, tips dari saya, tetap bangun lebih awal, kira-kira jam 4 subuh, langsung mandi, kemudian sholat, zikir, berdoa, sholawat atas nabi dan sahabatnya. Kemudian jangan lupa memakai bedak (untuk perempuan ya, kalau laki-laki hmm…terserah sih, hehe…) dan pakai seragam semi formal yang rapi dan sopan, lalu sarapan (makasih buat Silvia yang sudah menyiapkan sarapan pagi untuk saya. Hehe…calon ibu yang baik) daaan berangkatlah saya setengah jam lebih awal ke TKP. Tiba di TKP, ajak peserta lain kenalan, itung-itung nambah teman dari daerah lain. Disini saya mendapatkan beberapa teman baru tapi sayangnya yang saya ingat cuma satu, dia bertugas di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pali, namanya Rian Dinata (ig: riandinata). Ingat ya, jangan lihat buku/belajar ya…(ini bukan jaman sekolah. Hehe…). Lagi-lagi bikin suasana menyenangkan. Ini bukan kompetisi perlombaan siswa/mahasiswa berprestasi. Hehe…

 

Nah tibalah saatnya kami dipersilahkan memasuki ruangan. Tips dari saya, berjalanlah dengan percaya diri. Penting ya? Penting dong. Kalau saya ini bisa membangkitkan semangat berjuang. Hehe…Anggap saja peserta lain sedang berada didunia lain. Eeehh…

 

Duduk sesuai nomor peserta. Relax jangan tegang. Siapkan pensil dan penghapus 2B (kalau tidak salah hanya dua alat tulis ini yang diperbolehkan diatas meja). Jika lupa membawa, segera pinjam ke peserta lain yang duduknya bersebelahan atau ke panitia. Panitia akan dengan senang hati mencari bala bantuan. Hehe…

 

Alokasikan waktu kamu sebaik mungkin. Test ini berlangsung selama 3 jam. Terdiri dari 3 sub test. Sub test pertama, untuk menilai kemampuan kamu berbahasa, misal soal-soal padanan kata, lawan kata, hubungan kata, silogisme, dan soal cerita (biasa saya skip karena bagi saya memakan waktu dan biasanya jawaban saya salah. Hehe… jadi lebih baik saya skip saja). Nah ini tips saya selanjutnya, skip soal panjang di sub test pertama, karena point benar tiap soal sama saja.

 

Ketika ada aba-aba subtest pertama berakhir, silahkan lanjut subtest kedua, segera buka lembar subtest kedua, jangan pernah membalikkan soal ke halaman subtest pertama karena pasti akan ditegur panitia. Hehe…karena kenapa? Karena warna kertas pada lembar soal masing-masing subtest berbeda sehingga walaupun kamu duduknya paling pojokan dan sulit dijangkau panitia, tetap saja akan ketahuan. Kecuali panitianya buta warna. Ups..Hehe…

 

Subtest kedua adalah soal matematika/hitung-hitungan dasar. Walaupun dasar, peserta yang tidak terbiasa lagi menyentuh angka-angka tetap saja akan terasa seperti mengerjakan soal-soal matematika level akut. Hehe…maka dari itu, tips dari saya untuk subtest ini, latihan soal menghitung setidaknya satu minggu sebelum test, belajar lagi operasi dasar matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian. Minta teman kamu untuk menguji kamu. Gunakan timer. Batasi waktu hingga kamu menjawab didalam kepala tanpa perlu pikir panjang. Tips selanjutnya, hafalkan bilangan desimal pecahan biasa. Misal pecahan ½ itu angka desimalnya 0,5 dan seterusnya. Yah, maklum saja di umur sekarang, otak tidak setajam dulu. Hehe… Triknya adalah kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu. Jangan stuck di satu soal. Yang perlu kamu ketahui, soal TPA di subtest kedua ini, walaupun kelihatan soal matematika rumit namun sesungguhnya proses hitung-hitungannya sederhana dan singkat. Kalau kamu menerapkan tips dan trik saya diatas, in syaa allah setidaknya nilai standar/diatas rata-rata sudah kamu dapatkan. Hehe…Ikhtiar dulu ya, hasil biarlah Allah SWT yang menentukan. Allah SWT akan memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya yang berdoa dan berikhtiar.

 

Lanjut subtest ketiga, kalau tidak salah tentang logika berfikir dan ada juga soal bangun ruang yang dibolak-balik itu (biasanya kepala saya ikut-ikutan miring saking menjiwainya. Hehe…). Ohya, subtest ini test termudah diantara subtest lain, bahkan sambil merem juga bisa dan tidak ada tips dan trik untuk subtest ini karena saya mengerjakan subtest ini secepat kilat dan malah banyak waktu yang tersisa. Hehe…Mau balik lagi ke soal subtest kedua takut ketahuan. Hehe…

 

Setelah selesai test, saya, A’lalia dan Kiki makan dan jalan-jalan keliling Palembang. Makasih Kiky atas waktu dan kesediaannya menjadi driver kita. And makasih A’lalia sudah men-traktir kita. Hehe…

 

Selang sekitar 2 minggu, nama peserta yang lolos untuk mengikuti test TOEFL akhirnya release juga. Tepatnya tanggal 25 Oktober 2017. 

 

Kurang lebih sekitar 2 minggu kemudian, test TOEFL akan dilaksanakan. Tepatnya tanggal 11 November 2017. Saya tidak mempunyai kiat khusus untuk test yang satu ini karena dari jaman sekolah hingga saat ini, setiap ada test bahasa inggris saya biasanya tutup mata alias tanpa persiapan belajar sama sekali. Yah bukan berarti sudah jago sih, tapi memang bahasa inggris saya sedikit di atas rata-rata/standar jadi karena targetnya yang penting memenuhi nilai standar bappenas yah tidak perlu persiapan. Hehe… Untuk setiap subtest di soal-soal TPA maupun Toefl yang penting usahakan lembar jawabannya terisi semua. Mau pakai metode hitung kancing baju atau mau tergantung mood mau pilih jawaban apa. This up to you. Kalau saya, ketika tidak ada preferensi jawaban yang akan saya pilih, clue juga tidak ada alias blank at all, saya pilih jawaban yang pasti sama dengan jawaban soal blank lainnya. Misal pada soal blank pertama, saya pilih jawaban (a) maka dari awal sampai akhir jawaban dengan soal no idea saya pilih (a) semua. Hehe… Dengan trik ini, nilai toefl saya alhamdulillah diatas standar kampus. Hehe…

 

Tibalah waktunya pengumuman kelulusan. Ohya, jeda waktu dari test Toefl dan pengumumannya lumayan lama. Bahkan beberapa teman saya hampir lupa kalau pernah ikut test seleksi saking lamanya. Hehe… Bayangkan, perlu nunggu hingga 5 bulan lamanya (untuk yang single degree ya, kalau double degree lumayan cepat, sekitar kurang lebih 2 bulan karena akan ada persiapan bahasa inggris selama 6 bulan). Well, Pengumuman DN tepatnya tanggal 13 April 2018.

 

Setelah pengumuman, peserta yang dinyatakan lolos diminta segera melengkapi berkas dan dikirim ke pihak Pusbin Bappenas dan pihak kampus dengan batas waktu yang ditentukan. 


Dan saya terhitung menjadi mahasiswa aktif mulai tanggal 13 Agustus 2018 (tepat 4 bulan setelah pengumuman kelulusan).

 

Cheers…^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apabila ada pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar di bawah ini.

Artikel Terbaru

SOP Mutasi dan Penghapusan Jabatan ASN Sesuai Aturan Terbaru

SOP Mutasi dan Penghapusan Jabatan ASN Sesuai Aturan Terbaru Mutasi dan penghapusan jabatan struktural merupakan bagian penting dalam manaje...